Kamis, 18 September 2014

mengenal rumah adat Karampuang,kab.Sinjai,Sulawesi Selatan
rumah adat Karampuang adalah rumah adat yang terletak di Desa Karampuang,kab.Sinjai,Sulawesi Selatan,berjarak sekitar 45km dari kota Sinjai.
untuk mencapai desa Karampuang,kita memerlukan waktu sekitar 7 jam dari ibu kota Sulawesi Selatan (Makassar) dengan menggunakan angkutan umum atau kendaraan pribadi.
saat melkukan perjalanan ke desa Karampuang,kita akan di manjakan oleh pemandangan yang indah dan disejukan oleh iklim pengunungan yang dingin.
saat memasuki kawasan adat Karampuang,kita akan melewati jalan bebatuan,saat berada dalam kawasan adat kita tidak boleh sembronoh.
saat perjalanan menuju rumah adat Karampuang kita akan melihat hutan adat dan sumur adat.
dalam kawasan adat desa Karampuang terdapat dua rumah adat yang pertama kita temui itu adalah rumah adat Perdana Mentri atau yang sering disebut oleh masyarakat sekitar Puang Gella.
kemudian rumah adat Raja atau disebut Puang Tomatoa.
jika dilihat dari bentuknya kedua rumah adat Puang Gella dan Puang Tomatoa adalah rumah yang kembar.
namun jika diperhatikan dan ditelusuri,kedua rumah ini terdapat beberapa persamaan dan perbedaan,dari letak persamaan kedua rumah ini adalah filosofi rumah.
filosofi dari rumah adat Karampuang adalah melambangkan seorang Wanita hal ini dikarenakan tangga rumah adat Karampuang berada di tengah-tengah rumah ini melambangjan *maaf* kemaluan wanita dan dapur rumah adat Karampuang ada dua dapur simbolis dari buah dada wanita.
mengapa rumah adat ini melambangkan seorang wanita? karena konon katanya orang yang pertama kali memimpin di daerah setempat adalah seorang wanita yang memiliki 6 saudara yang semuanya laki-laki. konon katanya rumah adat Karampuang yang pertama berada di puncak gunung desa Karampuang,yang berdiri dengan satu tiang yang terbuat dari batang lombok,belum ada yang bisa memastikan apakah itu benar,tapi hal itu sudah nenjadi kepercayaan masyarakat sekitar,kemudian rumah adat Karampuang yang kedua berdiri 50meter dibawah gunung tempat rumah adat Karampuang pertama,rumah adat kedua ini berdiri dengan 3tiang,saat rumah adat Karampuang yang kedua terbakar,Puang Gella kemudian mendirikan rumah adat yang baru,karena pada saat itu ajaran Islam mulai masuk di daerah Karampuang maka puang Gella mendirikan rumah dengan 30tiang sesuai dengan 30jus yang ada dalam al-qur'an dan terdapat 5buah tiang didalam rumah sesuai dengan 5rukun Islam,dan 5buah anak jendela dan tetap memakai filosofi seorang Wanita.
material yang digunakan dalam membangun rumah adat semuanya di ambil dari hutan adat,saat mengambil hasil hutan harus dilakukan dulu upacara adat.
proses pengambilan hasil hutan harus diselesaikan dalam 1hari saja.
Perbedaan antara rumah adat puang Gella dan puang Tomatoa.
1.Orientasi Bangunan
  • rumah puang Gella mengarah ke timur,arah terbitnya matahari awal dari kehidupan.hal ini menjelaskan bahwa Puang Gella memiliki tanggung jawab atas apa yang berbau duniawi seperti mengelolah perekonomian warga,acara perkawinan,berternak dan semua kegiatan yang menyangkut tentang duniawi.
  • rumah puang Tomatoa mengarah ke Barat,arah terbenamnya matahari atau menuju ilahi,hal ini menjelaskan bahwa puang Tomatoa adalah pemegang adat yang bertangguang jawab untuk mengajarkan kepada masyarakat bagaimana untuk lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta sebelum berpulang,dan semua hal-hal ilahi.
2.Atap
  • atap rumah puang Gella ada 2lapis(melambangkan perdana mentri yang membantu Raja untuk urusan adat)
  • atap rumah puang Tomatoa ada 3 lapis(melambangkan seorang raja,pemangku adat tertinggi)
3.jumlah kamar
  • rumah puang Gella terdapat 2kamar
  • rumah puang Tomatoa terdapat 4kamar
masih banyak lagi tentang rumah adat ini,tapi cukup sampai disini dulu
tunggu di blog saya berikutnya
jangan pernah lelah untuk memperkenalkan budaya. :)